KEDIRI - Memasuki akhir purna tugas Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang diinisiasi teman-teman wartawan bersama Kominfo dan Prokopim Kota Kediri menggelar silaturahmi dan tatap muka yang dikemas sederhana berlangsung di Warung Mbok Rah Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (1/11/2023) pukul 14.00 WIB.
Silaturahmi kali ini dihadiri Kadis Kominfo Apip Pramana, Kabag Prokopim Adi Wicaksono dan Herwin Zakiyah, STM Eng Kepala Bagian Organisasi dan puluhan jurnalis Kediri Raya, baik TV, cetak dan media online.
Menariknya acara ini ada penyerahan 2 cindera mata yang diserahkan wartawan Duncan Surabaya Pagi kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, dengan harapan kalau melihat cindera mata ini langsung teringat teman-teman wartawan.
Acara diawali dari kesan dari Wali Kota Kediri selama menjabat dan melayani wartawan dan dilanjutkan kesan-kesan dan ucapan doa dari 4 wartawan dari Didik Mashudi, Rofiq Huda, Linda, Fendi Lesmana dan Ducan dari Surabaya Pagi.
Mereka semua menceritakan sosok Mas Abu sapaan Wali Kota Kediri yang selalu wellcome dalam memberikan statemen dalam pemberitaan dan seluruh wartawan mendoakan Mas Abu bisa sukses dan dilancarkan cita-citanya kedepannya.
Mas Abu menyampaikan, banyak terima kasih dan penghormatan serta penghargaan yang setinggi-tingginya untuk teman-teman wartawan yang sudah membantu memberitakan kegiatan selama menjabat Wali Kota Kediri.
Mas Abu masih ingat ketika ada wabah Covid, kita tidak bisa bertemu dan tidak bisa bertatap muka tapi teman-teman wartawan masih dituntut mencari pemberitaan tentang perkembangan selama covid.
Pemkot Kediri terus berupaya agar masyarakat mau disuntik vaksin, kadang kendalanya masyarakat masih ragu tidak mau divaksin disini tugas seorang wartawan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait vaksin.
Saya mengucapkan banyak terima kasih dan saya selama menjabat sebagai Wali Kota Kediri saya sudah dibantu dalama pemberitaan dan Alhamdulillah berita itu bisa tersampaikan ke seluruh penjuru tanah air.
Salah satunya, Gubernur Jatim juga memberikan penilaian bahwa Kota Kediri ternyata menjadi Kota Bahagia yaitu kota yang nyaman layak huni di Jawa Timur masuk peringkat nomor 1 di Indonesia meraih nomor 6.
Lanjut Mas Abu bahwa semua itu berkat dari pemberitaan wartawan yang ada di kota Kediri melalui teman-teman media, sehingga UI Green City bisa menilai secara langsung karena penilaiannya sekarang tidak baik data saja tapi mereka juga riset melalui media online dan media lainnya.
"Pemberitaan dari wartawan tentu ini sangat membantu kami, sehingga Pemkot Kediri mendapatkan penghargaan dari Menteri Kominfo RI, " ucap Mas Abu.
Lanjut Mas Abu saya ada banyak salahnya sama wartawan ketika mau konfirmasi saya belum mau menjawab, itu yang mungkin sampean dongkol sama saya. Sekali lagi, saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Dikarenakan, saya sebagai Pemerintah Kota Kediri tidak boleh menyampaikan sesuatu yang masih belum jelas, hal itu yang tidak bisa disampaikan dan saya lebih banyak ngerem.
"Mungkin teman-teman wartawan ada yang merasa kecewa ketika saya tidak bisa dikonfirmasi dan diberitakan, dikarenakan memang ada pertimbangan-pertimbangan khusus baik dari saya maupun dari tim dari Pemerintah Kota Kediri, " tutur Mas Abu.
Ia juga menuturkan apabila saya selama menjabat sebagai Wali Kota Kediri ada salah dan khilaf kepada panjenengan dan belum bisa memenuhi apa permintaan dari teman-teman wartawan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Saya beserta istri dan almarhum Neng Lik (Alm) mohon dimaafkan dan dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Insya Allah nanti kalau ada kesempatan dan ditakdirkan akan jumpa lagi.
Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman wartawan dan saya doakan teman-teman meraih kesuksesan dalam menggeluti sebagai jurnalis yang luar biasa.
Baca juga:
Mas Dhito Dorong MCP 2022 Capai 90 Persen
|
Mas Abu juga bercerita ketika ada teman wartawan melakukan Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Salah satu teman wartawan yang ikut UKW minta tolong ke saya agar kalau ditelpon agar diangkat, karena itu salah satu materi yang diujikan.
"Saya setiap ditelepon dari wartawan yang ikut UKW belum pernah ditolak dan pasti diangkat. Kadang saya harus standby sampai jam 9 malam, bahkan sampai di luar kota saya ditelpon dijadikan narasumber dalam UKW, " tutur sembari tersenyum.